Najis dan Cara Mensucikannya: Panduan Santai untuk Kebersihan dalam Ibadah
Pernah nggak sih, kita kepikiran soal najis dalam keseharian? Mungkin pas nggak sengaja kena cipratan air comberan, atau pas anak kecil ngompol di karpet rumah. Nah, dalam Islam, kebersihan itu penting banget, karena ibadah kita nggak sah kalau tubuh, pakaian, atau tempat sholat kita kena najis. Yuk, kita bahas bareng soal najis dan cara membersihkannya!
Apa Itu Najis?
Najis itu adalah segala sesuatu yang dianggap kotor secara syariat dan bisa menghalangi keabsahan ibadah, terutama sholat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)
Selain itu, dalam hadist Rasulullah SAW bersabda:
"Bersihkanlah bejana kalian jika dijilat oleh anjing, karena ia membawa najis." (HR. Muslim)
Dari sini kita paham kalau menjaga kebersihan bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga perintah langsung dari Allah dan Rasul-Nya.
Jenis-Jenis Najis dan Cara Mensucikannya
Para ulama membagi najis menjadi tiga kategori utama: mukhafafah (ringan), mutawassithah (sedang), dan mughallazhah (berat). Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Najis Mukhafafah (Ringan)
Najis ini termasuk kategori paling ringan. Contohnya adalah air kencing bayi laki-laki yang belum makan selain ASI.
Cara membersihkan:
- Cukup dipercikkan air ke area yang terkena najis, tanpa perlu digosok atau diperas.
- Dalilnya dari hadist Rasulullah SAW:
"Air kencing bayi laki-laki cukup dipercikkan air, sedangkan bayi perempuan harus dicuci." (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Contoh sehari-hari: Misalnya, kalau baju kita kena ompol bayi laki-laki yang masih full ASI, tinggal percikkan air ke area yang terkena, dan insyaAllah sudah suci.
2. Najis Mutawassithah (Sedang)
Jenis najis ini yang paling umum, seperti darah, kencing, tinja, muntah, nanah, dan minuman keras.
Cara membersihkan:
- Basuh dengan air hingga hilang warna, bau, dan rasanya.
- Jika masih tersisa bau yang sulit hilang, maka dimaafkan asalkan warna dan zatnya sudah bersih.
Contoh sehari-hari: Kalau kita nggak sengaja kena percikan kencing di pakaian, langsung cuci bagian yang kena dengan air sampai bersih.
3. Najis Mughallazhah (Berat)
Najis ini lebih sulit dibersihkan karena statusnya yang berat dalam syariat, seperti jilatan anjing dan babi.
Cara membersihkan:
- Dicuci tujuh kali, salah satunya harus dicampur dengan tanah.
- Dalilnya dari hadist Rasulullah SAW:
"Sucinya bejana salah seorang di antara kalian jika dijilat anjing adalah dengan mencucinya tujuh kali, salah satunya dengan tanah." (HR. Muslim)
Contoh sehari-hari: Kalau kita nggak sengaja kepegang anjing dalam kondisi basah, harus segera mencuci tangan dengan air tujuh kali, dan salah satunya dengan tanah.
Kesimpulan: Kebersihan adalah Kunci
Islam mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan, baik dari segi fisik maupun spiritual. Dengan memahami najis dan cara membersihkannya, kita bisa lebih mudah menjalankan ibadah tanpa was-was.
Jadi, yuk, kita selalu menjaga kebersihan! Karena kebersihan itu bukan hanya bagian dari iman, tapi juga bikin hidup kita lebih nyaman dan sehat. 😊